Rabu, 30 November 2016

Hugo Barra Tanggapi Maraknya Xiaomi "BM" di Indonesia

Xiaomi menjadi salah satu vendor global yang belum memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 4G di Indonesia. Saat ini aturan tersebut hanya menuntut muatan lokal sebesar 20 persen, lalu akan meningkat ke 30 persen per Januari 2017 mendatang.



Aturan TKDN inilah yang menghalangi seri-seri Xiaomi berjaringan 4G masuk Indonesia. Padahal, minat masyarakat Tanah Air terhadap ponsel keluaran Xiaomi bisa dibilang masif.

Kondisi tersebut memicu maraknya peredaran lini Xiaomi ilegal alias black market (BM). Ditemui dalam sesi roundtable usai peluncuran Mi Note 2, Vice President Xiaomi, Hugo Barra, menanggapi fenomena tersebut.

"Bagaimana pun hal itu menggambarkan tingginya antusiasme Mi Fans di Indonesia. Kami sangat mengapresiasi, meski kami tentu anjurkan mereka membeli lewat jalur resmi," kata dia pada KompasTekno di Peking University Gymnasium, Beijing, China, Selasa (25/10/2016).

Baca: Redmi Note 3 BM Beredar di Semanggi



Fatimah Kartini Bohang/kompas.com
Vice President Xiaomi, Hugo Barra, saat ditemui KompasTekno, Selasa (25/10/2016) dalam sesi roundtable usai peluncuran Mi Note 2 di Peking University Gymnasium, Beijing, China.
Barra menegaskan bahwa pembelian lini Xiaomi lewat jalur ilegal hanya mendatangkan mudarat.
Sebab, tak ada garansi dan jaminan keamanan seperti yang diberikan distributor resmi yang bermitra dengan Xiaomi.

Menurut Barra, jika para Mi Fans benar-benar loyal terhadap brand Xiaomi, mereka seharusnya mau bersabar sedikit lagi.

Ia sesumbar pihaknya sedang mempersiapkan pemenuhan TKDN.

"Dalam waktu dekat kami akan membawa seri-seri Xiaomi yang sudah dinanti Mi Fans," ia menuturkan.

Baca: Pedagang Roxy Ogah Jualan Ponsel Xiaomi

Mantan pegawai Google itu belum mau mengungkap skema mana yang dipilih Xiaomi untuk memenuhi TKDN. Kapan realisasi pastinya pun belum diumbar.

Diketahui, distributor resmi Xiaomi di Indonesia hanya Erajaya. Sementara distributor gelap produk-produk vendor tersebut berseliweran di mana-mana.

Produk 4G Xiaomi terakhir yang dibawa Erajaya adalah Mi 4i keluaran 2015 lalu. Seri-seri yang lebih baru seperti Mi Note Pro dan Mi 5 Pro belum juga tersedia di gerai-gerai resmi.

Nah, distributor gelap lah yang menjadi penyedia seri-seri baru tersebut lewat "jalur belakang". Praktik ini, selain tak aman bagi konsumen, juga merugikan negara karena distributor gelap tak membayar pajak.

Jumat, 25 November 2016

Samsung Buka Gerai Penukaran Galaxy Note 7 di Bandara Soekarno-Hatta

PT Angkasa Pura II (Persero) bekerja sama dengan Samsung Electronics Indonesia menyediakan gerai Airport Desk bagi penumpang pesawat untuk menukarkan Samsung Galaxy Note 7.



Hal ini dilakukan menyusul larangan membawa masuk Galaxy Note 7 ke dalam pesawat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud), Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Larangan tersebut berlaku di seluruh penerbangan di wilayah Indonesia.

Pemilik Galaxy Note 7 bisa menitipkan atau menukar perangkatnya dengan unit pengganti yang disediakan Samsung, di gerai Airport Desk tersebut.

Airport Desk tersebut mulai tersedia sejak Minggu (23/10/2016) di Bandara Soekarno-Hatta, di mana proses penukaran Samsung Galaxy Note 7 akan ditangani langsung oleh pihak Samsung Electronics Indonesia.

Penumpang dapat menemukan Airport Desk di Terminal 1, 2, dan 3 Bandara Soekarno-Hatta atau untuk informasi lebih lanjut dapat berbicara kepada petugas check-in serta menghubungi contact center AP II di nomor 1500138 dan Samsung Call Center di nomor 08001128888 atau 021-56997777.

Selain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Airport Desk Samsung juga akan tersedia di 7 bandara di bawah lingkungan AP II lainnya, yakni Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Bandara Kualanamu Medan, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Supadio Pontianak, Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Sebelumnya, Ditjen Hubud mengeluarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Perhubungan Udara No 21 tahun 2016 yang berisi larangan Galaxy Note 7 di dalam pesawat, terkait potensi bahaya yang dikandungnya.

"Samsung Galaxy Note 7 mempunyai potensi bahaya meledak atau kebakaran. Apa pun yang berpotensi untuk membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan, akan kami larang," terang Dirjen Perhubungan Udara, Suprasetyo dalam keterangan resmi pada KompasTekno, Rabu (26/10/2016). SE tersebut telah ditandatangi Suprasetyo sejak 20 Oktober 2016 lalu.

Ditjen Hubud pun telah mengirimkan SE itu pada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU), para Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU), para Pimpinan Badan Usaha Angkutan Udara Nasional (maskapai nasional), para Pimpinan Kantor Perwakilan Perusahaan Angkutan Udara Asing (maskapai asing), para Pimpinan Badan Usaha Bandar Udara Umum (PT. Angkasa Pura I dan II) serta para Pimpinan Penyelenggara Bandar Udara Khusus.

Sebagai tindak lanjut, Ditjen Hubud meminta agar maskapai penerbangan lokal dan asing melakukan tindakan berikut ini:

1. Menanyakan kepada setiap penumpang pada saat proses lapor diri (check-in) terkait kepemilikan Smartphone Samsung Galaxy Note 7

2. Melarang penumpang dan personal pesawat udara untuk membawa Smartphone Samsung Galaxy Note 7 ke dalam pesawat udara

3. Menyediakan tempat penitipan Smartphone Samsung Galaxy Note 7 di tempat lapor diri (check-in) dan memberikan tanda terima.

UPBU serta Badan Usaha Bandar Udara Umum dan Khusus, pun diminta untuk:

1. Menginfomasikan kepada setiap penumpang untuk tidak membawa Smartphone Samsung Galaxy Note 7 pada bagasi kabin, bagasi tercatat atau kargo

2. Memastikan penumpang dan personel pesawat udara tidak membawa Smartphone Samsung Galaxy Note 7 ke dalam pesawat udara

3. Mengeluarkan Smartphone Samsung Galaxy Note 7 yang ditemukan saat pemeriksaan keamanan di Security Check Point (SCP) dan menginformasikan kepada pemilik untuk dititipkan ke Badan Usaha Angkutan Udara Nasional atau Perusahaan Angkutan Udara Asing;

4. Untuk segera menindaklanjuti larangan ini dengan membuat Standard Operating Procedure (SOP) dan Petunjuk teknis;

5. Koordinasi dengan perwakilan atau distributor Samsung di lokasi masing-masing.

Minggu, 20 November 2016

Mengenal LeEco, Pembuat Smartphone, TV 4K, dan Mobil Otonomos

Pekan lalu, LeEco sudah memulai debutnya di Amerika Serikat. Melalui sebuah acara di Palace of Fine Arts, San Francisco, AS, perusahaan elektronik tersebut merilis berbagai produk.



Perangkat-perangkat yang dirilis antara lain smartphone Android Le Pro 3, Le S3, sepeda pintar Super Bike, Le VR, dan empat seri TV pintar beresolusi 4K.

Di ajang tersebut, perusahaan asal China ini juga memamerkan mobil listrik otomonos (tanpa sopir) LeSee Pro, yang bakal tayang di film Transformers terbaru, The Last Knight.

Pertanyaan besarnya, siapakah sebenarnya LeEco itu? Mengapa LeEco sampai berani berekspansi ke AS?

Nama LeEco merupakan singkatan dari dua kata, yakni Le dan Ecosystem. Le berasal dari bahasa Mandarin, yang berarti kebahagiaan atau keceriaan. Dapat dikatakan, LeEco merupakan "ekosistem yang membahagiakan".

LeEco berusia relatif muda. Perusahaan ini didirikan oleh Yueting Jia pada tahun 2004. Selain jadi pendiri, Jia juga menjabat sebagai CEO LeEco saat ini.



Deliusno/Kompas.com
uMax85, televisi 4K berbentang 85 inci bikinan LeEco

Di awal kiprahnya, LeEco belum menjadi perusahaan produsen smartphone. Perusahaan tersebut merupakan penyedia streaming film berlisensi. Konsep bisnisnya mirip dengan Netflix. Tidak jarang, LeTV (nama sebelum LeEco) disebut sebagai Netflix-nya China.

Pada tahun 2010, LeEco menggebrak dengan menjadi perusahaan streaming film pertama di China yang masuk lantai bursa (IPO).

Satu tahun kemudian, LeEco mendirikan LeVision Pictures, perusahaan yang ditunjuk untuk memproduksi film sendiri.

Pada 2013, LeEco mulai bermain di pasar hardware. Kala itu, LeEco memilih untuk mengembangkan dan menjual perangkat televisi 4K. Perangkat televisi ini juga dilengkapi aplikasi LeTV.

Dengan kata lain, produk televisi tersebut digunakan untuk terus mengembangkan ekosistem konten dari LeTV.


Deliusno/Kompas.com
LeEco memulai debut di AS menggunakan smartphone Le Pro 3

Di tahun 2015, LeEco kembali memulai peruntungan di pasar yang benar-benar baru bagi perusahaan. Di tengah riuh sesak vendor lain, LeEco akhirnya merilis smartphone pertamanya.

LeEco kemudian sadar, tidak bisa terus mengandalkan pasar China. LeEco harus mengembangkan pasar ke luar China untuk meningkatkan pangsa pasar.

"Amunisi" di AS

Pada tahun 2016, LeEco akhirnya memutuskan untuk masuk ke pasar global. LeEco sudah memulai kiprahnya di India.

Tidak hanya itu, LeEco memutuskan untuk bertarung di AS, pasar yang pastinya akan sulit untuk ditaklukan. Pasalnya, AS sudah penuh sesak dengan berbagai vendor elektronik raksasa, seperti Apple dan Samsung.

Perusahaan China besar lainnya pun, seperti Huawei dan Vivo, sudah bermain duluan di pasar tersebut.

Meski begitu, LeEco tidak gentar. Beberapa "amunisi" pun sudah disediakan. Pada bulan Mei lalu, LeEco menggemparkan pasar AS dengan membeli lahan kantor pusat Yahoo di San Jose, California, sebesar 19 hektar.

Di lahan tersebut, LeEco berencana untuk mempekerjakan sekitar 12.000 karyawan.

Tidak hanya itu, LeEco juga membeli Vizio, perusahaan pembuat televisi terbesar kedua di AS, dengan harga 2 miliar dollar AS.

LeEco juga mulai memberikan dana kepada perusahaan startup mobil listrik Faraday Future, yang dikatakan sebagai bakal calon kompetitor Tesla di AS. Keduanya kemudian melahirkan proyek mobil listrik tanpa sopir LeSee Pro.


Deliusno/Kompas.com
LeSee Pro

Meski belum dirilis, nama LeSee Pro tampaknya akan naik daun duluan. Pasalnya, mobil yang satu ini akan muncul di film Transformers seri kelima mendatang.

Dengan "amunisi" itu, LeEco memang seperti ingin pamer kesiapan. Namun, pertanyaan berikutnya, akankah perusahaan tersebut sukses? Mari kita tunggu saja.

Selasa, 15 November 2016

Xiaomi Enggan Disebut Jiplak Samsung

Mi Note 2 menjadi lini Xiaomi pertama yang mengusung desain melengkung di dua sisi alias two-sided curved. Tak cuma pada kanan-kiri di sisi depan, tapi juga di sisi punggung ponsel.



Meski demikian, desain seperti itu sejatinya sudah familiar ditemukan pada lini Samsung Galaxy seri "Edge". Beberapa orang bisa beranggapan Xiaomi mengikuti jejak langkah, bahkan menjiplak, desain Samsung.

Hal ini ditampik Vice President Xiaomi, Hugo Barra. Ditemui usai acara peluncuran yang berlangsung di Peking University Gymnasium, Beijing, China, Selasa (25/10/2016), Barra bersikukuh bahwa Xiaomi pelopor desain curve.

"Mi Note yang kami keluarkan awal tahun lalu adalah ponsel pertama yang mengusung layar lengkung di sisi belakang. Di antara semua produsen, kami yang pertama," kata dia penuh keyakinan.

Baca: Xiaomi Resmikan Mi Note 2 dengan RAM 6 GB dan Layar Edge

Layar lengkung pada sisi belakang itu dimaksudkan untuk menambah kenyamanan pengguna menggenggam ponsel. Desain demikian lalu diimplementasikan pula pada Mi 5 dan terakhir Mi Note 2 termutakhir.

Menurut Barra, pihaknya cuma meneruskan tradisi layar lengkung belakang pada lini Mi Note 2. Bedanya, kali ini lengkungan yang sama disematkan pula ke sisi depan sehingga menjadi two-sided curved.

"Kami sama sekali tak mengikuti jejak vendor lain," ia berkilah.

Diketahui, Samsung Galaxy Note Edge dinobatkan sebagai ponsel dengan layar melengkung pertama di dunia. Ponsel itu dirilis pada ajang IFA 2014 di Berlin, Jerman.

Kala itu layar lengkung Galaxy Note Edge cuma tampak di satu sisi bagian depan. Lantas, pada awal 2015, Mi Note menjadi ponsel pertama yang mengusung desain lengkungan di sisi punggung.

Belakangan Galaxy dengan embel-embel "Edge" juga menyematkan lengkungan pada sisi pundaknya. Hal itu tampak pada Galaxy S7 Edge yang dirilis pada Februari lalu di ajang MWC, Barcelona, Spanyol.

Baca: Berapa Harga Xiaomi Mi Note 2?

Punya spesifikasi premium

Terlepas dari desain, Mi Note 2 membawa spesifikasi premium. Layar 5,7 incinya berkualitas FHD yang menggabungkan teknologi 3D Glass dengan OLED super fleksibel.

"Otak" seri Mi Note generasi kedua ini mengandalkan Snapdragon 821, RAM 4GB/6GB, memori 64GB/128GB, dan baterai 4070 mAh yang disertai fitur Quick Charge 3.0.

Ditilik dari sisi kamera, Mi Note 7 menyematkan sensor dari Sony IMX318 Exmor RS berkualitas 22,56 megapiksel. Spesifikasi itu diklaim mampu menghasilkan gambar super tajam dan jernih.

Untuk kebutuhan selfie, Mi Note 2 dibekali sensor 8 megapiksel. Ponsel ini tersedia dalam dua warna, yakni hitam dan putih berbahan kaca.

Barra menegaskan bahwa Mi Note 2 dipasarkan eksklusif untuk masyarakat China. Selain sang "primadona", Xiaomi juga merilis Mi Mix 6,4 inci dan Mi VR pada acara peluncuran kali ini.

Kamis, 10 November 2016

Siapkan TKDN, Xiaomi Minta "Mi Fans" Indonesia Sabar

Ponsel 4G Xiaomi yang terakhir masuk Indonesia lewat jalur resmi adalah Mi 4i keluaran 2015. Setelahnya, Xiaomi rajin merilis perangkat berjaringan 4G namun tak diboyong ke Tanah Air.



Pabrikan China itu terbentur aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang mengharuskan vendor global menyematkan muatan lokal sebanyak 30 persen pada perangkat 4G yang hendak dipasarkan di Indonesia.

Lantas, apakah kondisi ini bakal dibiarkan berlarut-larut? Ditemui dalam sebuah sesi roundtable, Vice President Xiaomi, Hugo Barra, menegaskan pihaknya tak akan mundur dari Indonesia hanya karena aturan TKDN.

"Kami tentu akan mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia. Prosesnya sedang berjalan. Tunggu saja kejutan dalam waktu dekat," kata dia pada KompasTekno dalam sesi yang digelar usai peluncuran Mi Note 2 di Beijing, China, Selasa (25/10/2016).

Meski demikian, Barra belum mau sesumbar soal kapan realisasi pemenuhan TKDN itu. Ia cuma berpesan agar para Mi Fans di Indonesia sabar menanti seri-seri Xiaomi tersedia resmi.

"Untuk Mi Fans, kami mengapresiasi loyalitas kalian selama ini. Jika kalian memang benar-benar passionate dengan Xiaomi, kami harap kalian bisa bersabar," ia menuturkan.

Mantan petinggi Google itu juga enggan menyebut jalur pemenuhan TKDN yang dipilih Xiaomi. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 65 tahun 2016 yang dikeluarkan beberapa saat lalu, ada tiga skema TKDN yang ditawarkan pemerintah ke vendor global.

Baca: Apa Itu TKDN, Aturan yang Bikin Ponsel 4G Susah Masuk Indonesia?

Pertama, sesuai dengan Pasal 4 yang merinci bahwa vendor mesti memenuhi 70 persen aspek manufaktur, 20 persen aspek riset dan pengembangan, serta 10 persen aspek aplikasi. Skema ini dipilih oleh Lenovo untuk menghadirkan kembali lini Moto ke Indonesia.

Selanjutnya, skema kedua tertuang dalam Pasal 23 ayat (1), yakni 70 persen aspek aplikasi, 20 persen aspek riset dan pengembangan, serta 10 persen aspek manufaktur.

Terakhir, pada Pasal 25 dimuat penjelasan mengenai pemenuhan TKDN melalui komitmen dan realisasi investasi. Skema ini hanya berlaku untuk investasi baru dan dilaksanakan berdasarkan proposal yang diajukan pemohon.

Investasi tersebut harus diwujudkan dalam jangka waktu paling lama tiga tahun. Tata caranya, pada tahun pertama vendor harus merealisasikan 40 persen dari total investasi yang disepakati. Sisanya bisa dipenuhi secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya.

Ketiga skema itu perlu diputuskan vendor global sesegera mungkin. Pasalnya, pemberlakuan TKDN sendiri mulai efektif per Januari 2017 mendatang.

Diketahui, TKDN sebagai penghambat masukan seri Xiaomi berimplikasi pada beberapa hal. Selain ketidakpuasan Mi Fans, juga maraknya pemasaran produk Xiaomi ilegal alias black market.

Pertengahan tahun ini, polisi menggerebek dua unit mobil boks di daerah Jakarta Barat. Keduanya mengangkut 10.000 ponsel BM yang terbagi menjadi lini Xiaomi dan iPhone.

Sabtu, 05 November 2016

Melihat dari Dekat Xiaomi Mi Note 2

Smartphone Mi Note 2 hadir dengan penampilan berbeda ketimbang produk-produk Xiaomi sebelumnya. Phablet ini dibekali dengan layar lengkung (edge) pada dua sisinya.



Mi Note 2 menjadi lini Xiaomi pertama yang mengusung desain melengkung di dua sisi alias two-sided curved. Tak cuma pada kanan-kiri di sisi depan, tapi juga di sisi punggung ponsel.

Smartphone yang sekilas mirip Galaxy Note 7 ini diluncurkan Xiaomi pada Selasa (25/10/2016) pada sebuah acara di Beijing, China.

Selain layar lengkung, Mi Note 2 mengandalkan spesifikasi hardware yang sangat mumpuni, seperti "otak" Snapdragon 821 teranyar keluaran Qualcomm dengan kecepatan 2,35 GHz, RAM 6 GB, dan kamera utama berkualitas 22,56 megapiksel.

Xiaomi mematok harga 2.799 RMB (sekitar Rp 5,3 juta) untuk Mi Note 2 dengan RAM 4 GB dan media penyimpanan berkapasitas 64 GB.  Sementara itu, Mi Note 2 dengan RAM 6 GB dan memori 128 GB dijual 3.299 RMB (sekitar Rp 6,3 juta).

Wartawan KompasTekno Fatimah Kartini yang turut hadir di acara peluncuran sempat mengabadikan smartphone dengan layar 5,7 inci tersebut. Simak foto-fotonya di bawah ini.