Rabu, 15 Februari 2017

Diperbarui, WhatsApp Android Sudah Bisa "Video Call"

Pengguna WhatsApp di platform Android yang telah mendaftar sebagai Beta Tester saat ini sudah bisa mencoba fitur panggilan video (video call) di aplikasi pesan instan berwarna hijau itu.



Pantauan KompasTekno, Selasa (25/10/2016), fitur video call di aplikasi WhatsApp untuk Android ini dirilis dalam versi 2.16.318.

Untuk melakukan panggilan video, kedua kontak harus memperbarui ke versi WhatsApp terbaru itu lebih dahulu. Jika tidak, maka WhatsApp akan menampilkan pesan error.

Panggilan bisa dilakukan dengan menekan tombol ikon telepon di pojok kanan atas nama kontak. Setelah ditekan, WhatsApp akan menampilkan pilihan Voice Call dan Video Call.

Selanjutnya, pengguna tinggal menekan Video Call. Untuk melakukan panggilan video, rekan yang dipanggil juga wajib menggunakan WhatsApp versi 2.16.318.

Pengalaman KompasTekno, gambar dan suara video call WhatsApp sudah setara dengan kualitas panggilan video aplikasi Google Duo. Tentu saja kualitas koneksi data berperan dalam hal kualitas ini.

Sebelumnya, fitur video call ini diprediksi bakal muncul di iOS lebih dahulu mengingat fitur voice call juga demikian saat pertama kali dikenalkan WhatsApp.

Karena masih versi beta, besar kemungkinan WhatsApp akan menambahkan fitur-fitur perbaikan lagi hingga rilis resminya nanti.

Untuk mencoba fitur video call WhatsApp, bergabung dengan program Beta Tester WhatsApp di tautan berikut ini.

Jumat, 10 Februari 2017

"Harga Asli" iPhone 7 Hanya Rp 3,5 Juta

Perusahaan riset teknologi Chipworks selesai membongkar iPhone 7 varian penyimpanan 128 GB. Perusahaan ini kemudian menghitung estimasi harga total komponen-komponen yang dibekali di smartphone teranyar Apple. "Harga asli" iPhone 7 pun terungkap.



Menurut Chipworks, seperti dikutip KompasTekno, Selasa (25/10/2016), biaya total yang dikeluarkan Apple untuk semua komponen iPhone 7 128 GB diperkirakan sebesar 275 dollar AS (Rp 3,5 juta).

Chipworks juga mencatat harga komponen kamera iPhone 7 adalah sebesar 10 persen dari total harga komponen atau sekitar 26 dollar AS (Rp 350.000).

Sementara itu, komponen iPhone 7 termahal adalah logic board, yakni sebesar 74 dollar AS (Rp 962.000).

Untuk komponen lain iPhone 7 128 GB, estimasi Chipworks adalah sebagai berikut:

Prosesor A10 Fusion: 40 dollar AS
Layar: 37 dollar AS
Baterai: 4 dollar AS
Logic board: 74 dollar AS
Speaker: 11,5 dollar AS
Casing: 22 dollar AS
Komponen lain-lainnya: 117,5 dollar AS

Total biaya komponen iPhone 7: 292 dollar AS
Harga ritel iPhone 7 versi 128 GB: 749 dollar AS

"Harga asli" di atas memang belum termasuk biaya lain, seperti riset dan pengembangan, pemasaran, distribusi, dan pajak.

Namun, Apple disinyalir mendapatkan margin yang cukup besar untuk iPhone 7. Estimasi jumlahnya mencapai 250 dollar AS (Rp 3,2 juta) per unit iPhone 7 yang terjual.

Sebelumnya, perusahaan riset dan analisis IHS Markit juga telah melakukan hal yang sama, yakni membongkar iPhone 7 dan menghitung biaya-biaya komponennya.

Baca: Dibongkar, Harga Asli iPhone 7 Terungkap

IHS Markit memperkirakan ongkos produksi (Bill of Materials) iPhone 7 adalah sebesar 224,80 dollar AS atau sekitar Rp 3 juta, sudah termasuk biaya perakitan sebesar 5 dollar AS.

Minggu, 05 Februari 2017

Facebook Memperlonggar Sensor Pornografi dan Kekerasan

 Facebook berencana melonggarkan mekanisme sensor konten di linimasanya. Pelonggaran sensor di linimasa berarti konten bermuatan pornografi atau kekerasan akan ditampilkan dalam batas tertentu.



Rencana pelonggaran sensor ini diutarakan oleh Vice President of Global Policy Facebook, Joe Kaplan.

Menurutnya, tidak semua konten bernuansa pornografi atau kekerasan itu buruk, terutama bila mengandung nilai berita, sejarah atau hal-hal penting lain yang harus diketahui banyak orang.

“Tujuan kami adalah mengizinkan lebih banyak gambar dan cerita tampil di linimasa, tanpa harus menyajikan hal yang berbahaya atau menyajikan gambar bernuansa kekerasan pada anak di bawah umur, maupun orang-orang yang tidak ingin melihatnya,” terang Joe.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari TechCrunch, Selasa (25/10/2016), langkah tersebut merupakan reaksi Facebook terhadap sejumlah kekeliruan sensor yang belakangan ini terjadi.

Sebelumya, raksasa jejaring sosial itu mendapat kritikan keras akibat menyensor foto Napalm Girl karena menganggapnya sebagai pornografi.

Baca: Foto Bersejarah Dianggap Pornografi Anak, Facebook Dihujat

Foto yang dimaksud memang menampilkan bocah tanpa busana dalam situasi perang Vietnam. Namun perlu dicatat, meski berisi bocah tanpa busana, foto tersebut bermuatan informasi penting mengenai perang Vietnam serta efeknya terhadap masyarakat setempat.

Toh akhirnya Facebook menyadari kekeliruan sensor itu. Foto “Napalm Girl” yang dibagikan oleh jurnalis Norwegia dan media tempatnya bekerja, akhirnya kembali ditayangkan.

Selain kasus foto Napalm Girl, Facebook juga sempat mengalami kekeliruan sensor lainnya. Salah satunya adalah video yang berisi detik-detik terakhir Philando Castile, pria yang ditembak mati oleh seorang polisi karena suatu kesalahpahaman.

Video Philando Castile sempat diblokir selama satu jam, hingga akhirnya Facebook mengembalikannya dengan menyematkan peringatan adanya unsur kekerasan di video.

Facebook berasalan kekeliruan sensor tersebut terjadi akibat alat yang otomatis mendeteksi berbagai konten yang melanggar syarat penayangan.